Nangis sesungukkan dengar single Up In The Air, saya kira hanya pada saat pertama kali mendengar saja, namun ternyata kedua, ketiga dan sampai akhirnya saya memutuskan untuk menulis blog di tengah malam buta ini air mata tetap saja ngalir.
Aneh? Iya memang aneh jika kalian tidak mengikuti tahap demi tahap perkembangan pembuatan single Up In The Air, bagaimana selama ini kalian mencoba mengekspektasikan informasi yang sangat minim kalian dapatkan dari twitter dan mencoba meraba dengan apa yang terjadi dari foto-foto Instagram. Sungguh, perasaan meramu seperti ini pada ujungnya berakhir pada rasa penasaran tingkat dewa dan tentu saja ketidak sabaran yang mengalahkan imajinasi.
Apalagi sejak tanggal 1 Maret kemarin, NASA dan SpaceX membawa single Up in the Air dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, untuk melakukan perjalanan dengan roket Falcon 9 ke International Space Station, di mana nantinya akan disambut oleh astronot Tom Marshburn. Yes, launchingnya di luar angkasa, hati fans mana coba yang tidak karu-karuan meyaksikan totalitas sang idola melakukan gebrakan luar biasa. Nah dari situ benar-benar memuncak deh ingin skip ajalah ke tanggal sekarang.
Jika ditanya bagaimana dengan single Up In The Air? Untuk saat ini saya hanya bisa nangis, udah deh angkat tangan, brilliant, udah melewati batas standar nih lagu, mungkin jawaban saya ini tidak objektif, saya Echelon ditanyain lagu tentang 30STM, sudah pasti jawabannya mengagung-agungkan, memuja-muja dan seribu kali pun siap mendengarkan lagunya. Tapi serius, ini bagi saya lebih dari sekedar lagu, ini benar-benar pelepas rindu akan karyanya 30STM, jadi bukan hanya suka atau tidak suka, bagus atau tidak bagus, ada permainan emosi dan perasaan disini.
Sekarang SUPER DUPER EKSTRA harapan saya supaya album 30STM yang berjudul LOVE LUST FAITH + DREAMS cepat di jual di Indonesia. TITIK.
0 komentar:
Posting Komentar