Hari ke 5 ini saya menamainya hari cinta, Mengapa demikian? Karena hari ini saya akan mengunjungi tempat yang penuh keromantisan kelas dunia, Taj Mahal. Apa yang kalian tahu tentang Taj Mahal? Simbol cinta abadi? Pengorbanan Raja Mughal Shah Jahan pada sang istri Mumtaz Mahal? Monumen yang diabadikan oleh Raja Shah Jahan untuk mengenang isterinya yang meninggal? Ya sama, itu juga cerita yang melekat di pengetahuan saya mengenai Taj Mahal. Tapi ternyata, pengetahuan yang saya tahu sedikit berbeda dengan cerita aslinya yang diceritakan oleh guide di Agra. Raja Shah Jahan adalah raja ke 5 dari Dinasti Moghul di India. Si raja yang telah memiliki 2 istri ini mewarisi harta yang bejibun jatuh cinta pada seorang gadis bernama Arjumand Banu Begum. Si raja mati-matian menarik perhatian si gadis, mulai dari membelikan barang yang sederhana sampai berlian. Tapi sigadis masih lempeng-lempeng aja alias tidak membuka hatinya untuk sang raja #ciaelaahhh. Akhirnya sang raja pun membuatkan monumen Taj Mahal yang khusus dipersembahkan untuk sang gadis, ya namanya perempuan ya mungkin luluh juga melihat pengorbanan laki-laki yang bersungguh-sungguh. Gayung pun bersambut, si Raja akhirnya menikah dengan si gadis. Mungkin kalian kira, Mumtaz Mahal adalah isteri terakhir. Tidak, dimasa hidupnya si raja ternyata menikah lagi dengan wanita lain. Dan jangan ditanya kenapa si raja menikah lagi, karena saya bahkan guidenya sekalipun tidak tahu jawabannya.
Proses pembuatan Taj Mahal pun tidak mudah, butuh waktu 22 tahun untuk jadi semegah itu. Sebanyak 1000 gajah dikerahkan untuk membawa material bangunan dari segala penjuru negeri yang memakan waktu 2 bulan untuk perjalanan sigajah. Istimewanya Taj Mahal adalah dilihat dari sisi depan, belakang, kanan, kiri kita akan disuguhkan oleh pemandangan yang sama, artinya dimana pun berdiri, kita tetap melihat bentuk bangunan yang sama dari taj Mahal. Selain itu, jika kita melihat Taj Mahal pada saat matahari terbit maka warna Taj Mahal akan berubah menjadi keemasan, sedangkan ketika bulan purnama warna Taj Mahal berbeda lagi menjadi merah. Wouw sungguh amazing. Dan satu lagi, coba liat foto-foto monument Taj mahal saya dibawah ini. Langit selalu menjadi latar bagi Taj Mahal.
Taj Mahal yang berasal dari kata Taj = Ratu dan Mahal = Nama si Ratu, dibangun tanpa besi, semen, cat, pasir dan teman-teman lainnya ini asli terbuat keseluruhan dari marble, diikuti dengan ukiran-ukiran mewah yang tidak hancur sampai sekarang membuat saya semakin takjub dengan salah satu 7 keajaiban dunia ini. Taj Mahal yang menyuguhkan kemegahan dan keromantisan itu "hanya" berisi makam raja Shah Jahan dan sang isteri, Mumtaz Mahal. Sayang sekali didalam tidak boleh memfoto atau merekam makam, padahal saya ingin mengabadikan makam si raja dan si ratu yang mewah itu. Taj Mahal sendiri tidak pernah dibersihkan, selalu bersih dengan sendirinya dengan bantuan hujan dan angin, ya memang sih untuk memasuki monument Taj Mahal, para pengunjung harus melepas alas kaki atau menutup alas kaki dengan kain seperti yang saya lakukan.
0 komentar:
Posting Komentar