Namanya Mela. Kami mulai bersahabat sejak awal kuliah, kira-kira pertengahan tahun 2006. Orangnya super duper baik, bahkan kadang dia lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada untuk dirinya sendiri. Beruntung dia bersahabat dengan saya yang bukan tipe orang suka memanfaatkan orang lain *lah kok jadi gini, promosi sedikit gak apa-apa ya*. Layaknya persahabatan yang ada, udah gak bisa di ceritain deh keseruan dan kesedihan yang udah kita lewati bersama, apalagi semasa kuliah duh intens banget kita ketemu, ditambah mela selalu jemput saya tiap kuliah, jadi bisa dibilang Mela memang teman paling dekat saya di kampus. Tahun 2010 saya sudah selesai kuliah bersama teman-teman dekat yang lain, tanpa Mela. Ya kala itu, Mela memang belum wisuda, tapi kebahagiaanya gak kalah sama yang diwisuda loh. Memasuki tahun 2011, Mela masih santai akan skripsinya, namun sudah seminar. Di tahun 2012, sepertinya skipsinya tak tersentuh, mungkin karena ia sambil kerja, tapi gak bisa di jadikan alasan juga kan. Lampu kuning pun menyala awal di tahun 2013, ini adalah tahun terakhir Mela menyelesaikan skripsinya, kalau tidak maka Selamat Datang di Dunia DO. Awal tahun tidak ada perkembangan, bulan berganti bulan hingga sampailah di bulan Juli. Bingung, panik, ini super lampu merah, menghadaplah Mela ke Ketua Jurusan untuk berkonsultasi apa yang harus dilakukan, ada 3 pilihan di sana: menyelesaikan skripsinya dan harus sidang paling lama tanggal 31 Juli, atau pindah kelas ekstensi dimana harus menyelesaikan 24 SKS lagi ditambah biaya persemester yang hampir 10x lipat dari kelas regular, atau mau tidak mau DO. Dengan pilihan seperti itu, Alhamdulillah Mela optimis ia bisa menyelesaikan skripsi sebelum deadline. Kami sebagai sahabat siap membantu, bahkan sampai menginap di rumah saya untuk mengebut penyelesaian skripsi. Dengan waktu yang sangat mepet, skripsi pun selesai, setelah konsultasi dosen pembimbing dan daftar sidang, maka keluarlah jadwal sidang di hari terakhir tanggal 31 Juli. Kami deg-degan apalagi Mela. Sidang yang biasanya pagi hari pun harus berubah malam sekitar jam 20.30 karena menunggu tim dosen selesai taraweh. Akhirnya sekitar jam 22.00 Mela pun dinyatakan lulus. Wuihhhhh, leganya luar biasa, sudah tidak ada lagi yang mengusik fikiran saya tentang sahabat saya ini. Udah senang sekali rasanya, kami masuk sebagai mahasiswa baru bersama, "keluar" dari kampus pun kami tetap bersama dengan menggoalkan tujuan kami kuliah. Ya, saya memang menyayangi sahabat saya ini, saya memang menikmati proses persahabatan saya ini , dan saya memang ingin selalu ada persahabatan di antara kami. Selamat sahabatku, Pamela Pratiwi ,SE.
NB: Bagi siapa saja yang bilang "kenapa Mela tidak disuruh nyelesaikan skripsi?" atau "kenapa tidak dibantu penyelesaian skripsi mela dari awal, biar cepat selesai" rasanya ingin kami bawa ke kandang macan deh. Semua cara udah di coba, dari yang halus sampai yang nangis tersedu-sedu. Orang luar sih gak tau, biarlah hanya kita yang tahu.
0 komentar:
Posting Komentar