Dirgahayu Pontianak-ku.
Saksi bisu tingkah laku-ku.
Gudang makanan enak yang ada di setiap suapan-ku.
Selamanya di sanubari-ku.
Berada di 23 diantara 240 tahun-mu.
Berbagai cerita hati aku habiskan di bawah langit-mu.
Seperti ada yang berbisik "kau aman" ketika aku ada di tanah-mu.
Tak ada alasan untuk tidak mencintai-mu.
Pontianak, aku tetap ada ketika banyak serangan kulit durian.
Pontianak, aku tetap ada sewaktu kabut asap dari hutan mengerumunimu.
Pontianak, aku tetap ada di saat air sungai kapuas naik.
Pontianak, tetaplah menjadi kota yang kubanggakan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar